Wanita Karir, Haruskah?

Indonesia merupakan negara dengan potensi alam yang luar biasa dan memiliki sumber daya manusia yang saat ini sudah mulai diperhitungkan di level dunia, maka dari itu Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi tujuan wisata maupun tujuan investasi.

Mungkin kita masih ingat kasus yang menimpa Bali yang menyudutkan Indonesia menjadi negara yang tidak aman sebagai tujuan wisata, Bom Bali !!!. Ya waktu itu Wisata Indonesia khususnya di pulau bali sangat terpuruk karena kejadian tersebut, sehingga pendapatan dari sektor wisata sangat menurun drastis. Dan saat ini dengan promosi dari pariwisata yang begitu gencar dan dengan adanya berita penangkapan dari teroris itu sendiri, maka kondisi pariwisata sudah mulai membaik.


Apa hubungannya semua ini dengan wanita karir, dan kenapa kita harus flashback sedikit kejadian yang sudah berlalu itu ?

Sebagai gambaran saja supaya kita menjadi bangsa yang saling menghargai dari kejadian mengerikan yang terjadi di Bali, dan Indonesia menjadi negara yang dibanggakan baik sumber daya manusianya maupun segi pariwisatanya.

Kenapa flashback saya adalah penggambaran tntang pulau bali?, itu karena masyarakat di pulau Bali memiliki adat yang lain dibanding dengan masyarakat selain bali. Perbedaannya yaitu pada Wanitanya, ya! wanita di Bali merupakan wanita pekerja dan lelakinya menjadi penghoby ayam petarung dan rata-rata dari mereka tidak melakukan aktifitas pekerjaan layaknya seorang lelaki walaupun dia sudah berkeluarga.

Wanita di Bali merupakan wanita pekerja keras, dan wanita di Bali merupakan wanita yang memiliki konsistensi tinggi terhadap pekerjaannya. Wanita di bali tidak pernah memperdulikan apa yang dilakukan suaminya sehari-hari, tetapi ia lebih memikirkan bagaimana fokus terhadap pekerjaan yang ia tekuni demi mendapatkan hasil yang maksimal.

Itulah sedikit gambaran tentang wanita Bali yang mrupakan potret sebuah perjuangan wanita sebagai wanita karir. Berkarir tentunya merupakan keinginan setiap wanita, tapi bagaimana jika sudah berkeluarga?, akankah karir tersebut tidak mengganggu aktifitas sebagai ibu rumah tangga?. Intinya adalah pada manajemen waktu, bagaimana membagi waktu untuk pekerjaan dan bagaimana membagi waktu untuk keluarga.

Wanita karir, Haruskah?. Itu adalah ungkapan dari sebagian wanita jika ia masih ragu untuk memulai sebuah bisnis ataupun menjadi pekerja sebuah perusahaan, mungkin karena ia belum bisa membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga.

Wanita karir merupakan wujud bahwa emansipasi wanita telah terbuka lebar. Dengan memiliki bisnis yang maju, wanita menjadi kuat dalam hal finansial tanpa harus mengandalkan penghasilan dari suaminya. Bukan berarti dengan berkarir maka niat kita menjadi berubah, positifkan niat, kuatkan visi dan misi untuk tujuan yang baik yaitu demi keluarga.

Kebanyakan dari wanita jika memiliki penghasilan yang lebih besar, maka egonya akan meningkat dan ingin lebih unggul dari suaminya. Ingat, tujuan menjadi wanita karir itu apa?, dan ingatlah untuk selalu menjaga perasaan suami walaupun ia berpenghasilan lebih rendah dari kita. Kenapa demikian, karena rumah tangga akan mencapai kebahagiaan jika ada saling pengertian dan saling memahami satu sama lain. Walaupun memiliki karir yang sangat cemerlang tapi tidak sukses dalam rumah tangga maka orang lain akan menganggap bahwa kita gagal, karena kesuksesan seorang wanita diukur dari kesuksesannya dalam berumah tangga bukan dalam karirnya.

Berkarir itu adalah pilihan setiap wanita, gunakanlah hatimu untuk memilih. Jangan gunakan nafsu karena nafsu tidak pernah berpikiran jauh kedepan dan hanya menggunakan akal pendek saja. Sebelum memulai sebuah bisnis sebaiknya konsultasikan dulu dengan suami, mungkin pendapat suami bisa menjadi pembanding bagi anda untuk menentukan arah bisnis yang akan anda lakukan.

Semoga anda bijak dalam menentukan pilihan anda, Bravo Wanita Indonesia !!!


Sisca Risty

This entry was posted in . Bookmark the permalink.

Leave a reply