Siap Menikah, Kenapa Harus Menunda?

Menikah, kata-kata yang satu ini adalah kata yang sakral bagi pria maupun wanita. Karena berhubungan erat dengan komitmen, berhubungan erat dengan kepercayaan, dan berhubungan erat juga dengan kebutuhan batiniah (hubungan emosional). Menikah adalah satu kesatuan kata yang memiliki makna yang sangat luas, bisa berarti tujuan hidup, bisa berarti me-manajemen, bisa berarti merubah, dan masih banyak arti tergantung dari sudut pandang masing-masing individu.

Jika umur sudah matang, secara finansial juga sudah siap, kenapa tidak segera saja menikah?.


Menikah tidak semudah membalikkan telapak tangan, dilihat dari segi umur sih memang sudah matang, finansial juga sudah siap, tapi apakah semudah itu menentukan pernikahan. Tentu saja tidak, karena semua hal harus dipikirkan secara matang-matang sebelum melangkah ke jenjang pernikahan. Perlu dipikirkan juga apabila semuanya sudah terencana tapi pasangan belum ada kan juga repot, walaupun mencari pasangan bisa mengandalkan jalur perjodohan (wah..., kayak Siti Nurbaya dong) he he he. Bukan hanya itu tapi perlu dipikirkan juga bagaimana sih ilmu tentang berumah tangga dan bagaimana problematika rumah tangga, karena jika menikah dilakukan secara "grusa-grusu", jika nantinya terjadi hal yang tidak diinginkan maka akan ada kekecewaan yang mendalam.

Siap menikah bukan berarti siap dari segi lahir saja, tapi batin harus 200% lebih siap. Karena pernikahan adalah hubungan emosional yang menyatukan dua pribadi yang berbeda, dan perbedaan itu bisa jadi keharmonisan jika kedua pasangan saling memahami satu sama lain. Dengan persiapan batin yang lebih, maka tiap pasangan akan merasakan tujuan pernikahan yang sesungguhnya yaitu membangun sebuah bahtera yang penuh keindahan. Sebaiknya sebelum melangkah ke jenjang pernikahan pelajari dulu bagaimana sih pernikahan itu, bagaimana menjaga keharmonisan rumah tangga dan lain-lain. Anda tidak perlu khawatir karena buku-buku tentang pernikahan sangat banyak sekali di toko-toko buku, dan banyak juga e-book gratis yang membahas tentang persiapan pernikahan dan tentang rumah tangga.

Jika semua sudah siap lahir dan batin, maka konsultasikan masalah ini dengan keluarga yaitu orang tua. Biasanya orang tua akan memberikan saran dan pendapat bagaimana dan apa saja yang harus disiapkan. Dan kebanyakan orang tua kita pasti menanyakan "Apakah kamu sudah siap lahir dan batin, nak?", itu sebagai kunci bagi orang tua apakah anaknya benar-benar siap ataukah hanya keinginan-keinginan yang bersifat sementara saja. Dan orang tua pasti sepenuhnya akan mendukung jika kita benar-benar telah siap menikah lahir dan batin.

Kalau semuanya sudah siap, kenapa harus menundanya !!!!


Sisca Risty

This entry was posted in . Bookmark the permalink.

Leave a reply